"Aku tak Mulia. Kau pun tak Mulia. KetidakMulianmu menjadi pelengkap ketidakMulianku , hingga kita akan Mulia , meskipun hanya bagi kita berdua. Biarlah Allah yang Maha Mulia , yang berhak menilai keMuliaan kita."


Sunday, September 30, 2012

Surat September ..


Ingatkah aku.. 
tentang surat bulan September,
kata surat itu,
kau harus berubah,
nanti kejayaan di depan mu.

Surat berkata lagi,
ijazah terbaik datangnya dari jalanan,
kau harus membaca dengan cinta,
lalu aku berjalan,
melewati Teluk Lipat,
di teluk ini,
aku membaca surat dengan cinta.

Ku lihat seorang tua di situ,
memerhati gelagatku,
topinya lusuh,
bajunya kotor,
menghiasi tubuhnya kala itu
adalah senyuman,
lalu aku membalas kejujuran itu.

Surat apa kau baca itu orang muda?
tanya dia,
surat cinta balasku.
Dari siapa?
Soalnya lagi,
dari Setember jawabku.

Dia tersenyum lagi,
aku juga tersenyum,
lalu jari telunjuknya ke depan,
menunjukkan sesuatu,
di hujung jauh ke lautan,
ada seekor helang terbang di sana,
asyik aku melihat helang,
seperti ia berkata padaku,
indahnya kebebasan itu,

Mataku beralih ke orang tua,
tiba-tiba dia tiada lagi,
ke mana pergi aku tidak tahu,
mungkin terlalu aku asyik,
tidak sedar dia berlalu pergi..

Ku teliti lagi surat September,
seakan mengucap selamat tinggal,
tapi ada pesanan,
buat aku tunggu harapan.

indahnya dunia yang dilihat,
indah lagi Syurga...




1 comment:

Bacalah..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...