"Aku tak Mulia. Kau pun tak Mulia. KetidakMulianmu menjadi pelengkap ketidakMulianku , hingga kita akan Mulia , meskipun hanya bagi kita berdua. Biarlah Allah yang Maha Mulia , yang berhak menilai keMuliaan kita."


Sunday, August 26, 2012

Hijab Cinta

 tertarik dengan puisi ni
------------

Wahai ikhwan yang melukis rindu atas kedamaian surga,
Atas nama Rabb ku, aku ingin mencintaimu karena-Nya,
Mengukir nama indahmu di bawah langit cinta-Nya,
Menulis hikmah dari pertemuan aku dan dirimu di atas sajadah cinta.

Andai harus ku jabarkan bait hati yang tersembunyi seperti akhwat lainnya,
Sungguh, tak cukup waktu yang Tuhan titipkan untuk semua cerita,
Hingga aku termasuk akhwat yang merugi karenanya.

Atas nama titah Tuhan ku, cukup ku cintaimu dengan sederhana,
Sepanjang hidup, aku ingin akidah kasih yang ada ini di ridhoi-Nya,
Tak perlu bagi ku kau sampaikan gemuruh rindu itu dalam nyata,
Cukuplah kau jaga hijab ku tanpa kata cinta sebelum ikrar yang direstui-Nya.

Jika hati ini harus marah karena diam mu untukku,
Sungguh, jangan kau dekati hati yang tak pernah menghargaimu ini,
Jika lisan ini di penuhi cela karena bisu yang istiqamah dari mu untukku,
Demi Allah, aku merugi atas kidung cinta Tuhan yang tak pernah ku kenali.

Terasing diri ini, jika nafsu itu menyelimuti,
Bersimpuh dalam renungan pada hubungan yang salah ini,
Meruginya raga jika harus kau buktikan cinta mu dengan pernyataan cinta atas hati.
Karena cukuplah dalam diammu, bukti mahabbah rindu untukku.

Namun, bila suatu hari kau datang dengan kalimah cinta,
Saat sebelum kau mengkhitbah ku ya, ikhwan,
Aku takut kau salah memaknai cinta karena-Nya,
Cara kita yang salah menempatkan cinta,
Hingga terjatuh pada lubang duniawi yang menyesatkan.

Sungguh, karena cinta ini aku malu pada Tuhan ku,
Tamparan cinta itu akan menjatuhkan harga diriku di sisi-Nya,
Seketika itu pula diri ini seakan tak berharga,
Karena kungkungan nafsu yang ku persembahkan pada mu,
Berlumur noda atas cinta yang bukan hak ku dan dirimu.

Wahai ikhwan yang menyentuh hati ku,
Aku tak mengenali cinta dalam lisan,
Karena bukan itu yang namanya cinta karena-Nya.

Jika kau mencintai ku, cintai aku dalam diam mu,
Jaga hijab cinta antara kau dan aku,
Dan jika saatnya tiba, ketika Allah takdirkan aku untukmu,
Cinta sejati tak akan pergi,
Semoga inilah cinta karena-Nya bersama ridho-Nya.

Wahai hati yang disirami cahaya Rahman,
Menuju Firdaus-Nya adalah impian dalam Mihrab cinta dari ku,
Satu-satunya taman terindah yang menguasai sukma di tiap nafas yang berlalu,
Hingga angan ingin ku melesat lebih jauh pada mahabbah-Nya bersama hadir mu.

Pasung hati ku, ya Rabbana,
Bunuh kata-kata cinta yang menjauhkan aku dari-Mu.

Ya, Muhaimin…
Jangan biarkan aku jatuh cinta pada selain-Mu,
Bila tak ada cinta dari kekasih-Mu yang merindukan Firdaus-Mu
Cukuplah hidupku mengalir dalam mihrab cinta ku pada-Mu.

Ya Al-Malik,
Hati ini tiada yang lain kecuali nama indah-Mu,
Sungguh, bilapun akan ada cinta lain di hidup ku,
Jaga hijab cinta ku sebagai mutiara yang terjaga di Altar cinta-Mu,
Sebelum kau pertemukan aku dan kekasih-Mu di istikharah cintaku.

Wahai Cahaya yang mengalirkan cinta,
Izinkan hatiku hanya berlabuh di atas lautan ridho-Mu,
Izinkan hatiku hanya merindu kekasih-Mu,
Izinkan hatiku merindu lebih dalam pada mujahid- mujahidah cinta-Mu,
Izinkan mihrab cinta ini ya, Rabbana.

 
 
by:siti khumairah

No comments:

Post a Comment

Bacalah..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...